"Salah satu target kita adalah menjadikan kegiatan Sensus Penduduk menjadi kebangaan Indonesia, bukan hanya BPS", ucap Deputi Bidang Statistik Sosial, M. Sairi Hasbullah, ketika membuka acara "Thematic Regular Meeting" di BPS Kamis 8 Maret 2018. Pertemuan ini membahas kuesioner yang akan digunakan pada SP2020. Direncanakan dibentuk tim nasional yang kuat di bawah kepemimpinan Wakil Presiden dan juga ada tim pakar dari berbagai akademisi, kementerian dan lembaga.
Pembahasan kuesioner dan rancangan pengumpulan data kali ini dipimpin oleh tiga direktur. Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto duduk bersama para tamu undangan turut menyimak diskusi yang berlangsung. Di antara para undangan terdapat akademisi yang juga ahli kependudukan Indonesia, seperti dari UI: Aris Ananta, Sri Moertiningsih Adioetomo, Mayling Oey dan Tommy Firman (ITB). Perwakilan Kementerian dan Lembaga Pemerintah seperti Kemendagri, Kemenkes, Kemendikbud, Kemenaker, KemenPUPR juga diundang untuk turutmembahas kuesioner kegiatan SP2020.
"Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa pertanyaan terkait angka-angka seperti luas lantai merupakan pertanyaan yang sulit dijawab" terang Mayling Oey yang banyak menggunakan data hasil Sensus Penduduk BPS dalam penelitian sosialnya. Lebih lanjut Tommy Firman menyarankan apakah dalam kuesioner perlu ditanyakan hal-hal terkait cara pembelian rumah, melalui kredit atau cash yang nantinya akan bermanfaat buat dunia perbankan atau kementrian PUPR.
Dalam penutupnya, Kepala BPS mengatakan bahwa dia sangat menikmati diskusi teknis ini. Tak lupa Kecuk mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan. Apabila masih ada masukan lainnnya dapat disampaikan ke email sekretariat SP2020. Kecuk juga mengajak seluruh komponen bekerja sama, “SP2020 milik Bangsa Indonesia”, ucap Kecuk.
Sumber : http://sihumas.bps.go.id/generate_berita.php?id=42
